Langkah Mencari Niche Terbaik untuk Blog atau Bisnis Online Anda - Part 02
Sekarang anda sudah punya belasan atau puluhan pilihan niche.
Tapi tentunya anda tidak akan memakai semuanya. Anda hanya akan memilih topik yang terbaik bagi anda sendiri.
Dalam tahap inilah kita akan ambil keputusannya.
Di akhir tahap kedua nanti kita akan melakukan perhitungan dengan angka-angka untuk menghasilkan topik terbaik.
Sebelum itu, kalau anda punya banyak topik, ada baiknya kita saring dulu yang tidak terlalu bagus. Supaya nanti lebih mudah.
Silahkan jawab pertanyaan-pertanyaan berikut untuk setiap niche:
1. Apakah anda antusias dengan niche tersebut?
Minat itu tidak selalu membuat kita antusias dalam blogging.
Meskipun anda tertarik dengan suatu topik, tapi bisa jadi anda tidak akan suka kalau disuruh menulis tentang topik tersebut.
Misalnya begini:
Saya suka nonton movie.
Saya sering ke bioskop untuk nonton, saya punya banyak movie bajakan di hard disk, saya juga langganan Netflix.
Tapi kalau nulis tentang movie?
Kurang tertarik.
Jadi, minat itu belum tentu membuat kita excited untuk menulis.
Coba dipikirkan seperti ini:
- Apakah anda sanggup menulis artikel dalam niche tersebut selama bertahun-tahun?
- Apakah anda sanggup kalau disuruh membaca buku 100 halaman tentang niche tersebut?
Kalau tidak sanggup, berarti topik tersebut kurang pas.
2. Apakah topik ini bisa jadi peluang bisnis?
Hampir semua orang yang memulai blog di jaman sekarang biasanya karena ingin mendapatkan penghasilan.
Tapi tidak semua niche bisa menghasilkan.
Ngomong-ngomong tentang penghasilan, jangan samakan jumlah pengunjung blog dengan jumlah penghasilan.
Ada niche yang bisa mendapatkan banyak pengunjung dengan mudah tapi tapi potensi penghasilannya kecil.
Ada juga yang sebaliknya…
…pengunjungnya sedikit, tapi potensi penghasilannya besar.
Jadi, ingat, jumlah pengunjung bukan indikator bagus/tidaknya sebuah topik.
Yang harus kita perhatikan adalah hal-hal berikut:
- Apakah ada orang yang hidupnya terbantu kalau anda menulis artikel dalam topik atau niche tersebut?
- Apakah orang-orang mau mengeluarkan uangnya dalam topik tersebut?
- Apakah ada produk, jasa, atau event yang bisa dibuat terkait topik tersebut?
- Apakah ada yang sudah berhasil melakukan?
Saya ingin tekankan pada poin keempat.
Banyak orang yang menganggap hanya karena suatu blog/bisnis tidak ada saingannya, maka mereka bisa sukses dengan mudah.
Justru sebaliknya.
Suatu bidang/topik/niche itu kalau tidak ada saingannya berarti tidak bisa menguntungkan.
Makanya tidak ada orang yang bersaing.
3. Apakah ada banyak yang bisa dibahas?
Blog itu website yang diupdate secara rutin dengan konten-konten baru.
Kalau hanya sedikit yang bisa dibahas, maka blog tersebut akan sulit berkembang. Sebaiknya dihindari.
Jadi, coba lakukan ini:
Untuk setiap niche yang tersisa saat ini, pikirkan lebih dari 10 judul artikel yang bisa dibahas dalam berbagai topik di niche tersebut.
Kalau tidak bisa, berarti ada 2 penyebabnya:
- Anda kurang paham/berminat dengan nichenya
- Nichenya terlalu sempit
Kalau nichenya terlalu sempit, potensi penghasilannya akan jadi sangat kecil.
Sehingga anda mungkin akan buang-buang waktu.
4. Gunakan ‘matriks pengambilan keputusan’ untuk menentukan niche terbaik
Inilah cara menentukan niche yang tepat untuk anda pribadi.
Saya pertama kali kenal metode ini sewaktu kuliah beberapa tahun yang lalu. Entah waktu itu sedang belajar apa, tapi metode ini sangat bagus untuk digunakan dalam mengambil keputusan.
Daripada saya jelaskan panjang lebar, lebih baik langsung contohnya:

Baris pertama, horizontal, adalah kriteria dalam pengambilan keputusan beserta bobotnya masing-masing.
Semakin tinggi bobotnya berarti semakin penting kriteria tersebut.
Di dalam contoh di atas saya sudah memasukkan bobot yang saya rekomendasikan. Kalau anda tidak setuju, silahkan ubah sendiri bobotnya.
(tapi sebaiknya tidak diubah)
Sedangkan kolom paling kiri, vertikal, adalah niche anda.
Untuk setiap niche, kita berikan skor dari 1-10 terhadap setiap kriteria (baris berwarna abu-abu).
Sampai di sini masih paham?
Lanjut…
Setelah itu, masing-masing skor untuk setiap kriteria dikalikan dengan bobot dari kriteria tersebut. Ini adalah skor akhir per kriteria.
Terakhir, untuk setiap niche kita totalkan skor per kriterianya.
Misalnya:
- Niche “presentasi” saya berikan skor 8 untuk kriteria “kemampuan”
- Kriteria “kemampuan” punya bobot 10
- Artinya skor akhir untuk kriteria “kemampuan” adalah 8×10 = 80
- Ulangi seperti ini untuk kriteria lainnya
- Kemudian totalkan semua skor per kriteria
Dari sini kita dapatkan skor total untuk setiap niche.
Skor total ini kita bandingkan untuk semua niche.
Niche yang mendapatkan skor terbesar adalah niche terbaik untuk anda.
Mudah kan?
Dengan matriks pengambilan keputusan ini, anda jadi tahu dengan jelas niche mana yang paling cocok dengan anda berdasarkan minat, kemampuan, dan potensinya.
Jadi anda sekarang sudah tahu niche apa yang tepat.
Tapi kita belum selesai.
Masih ada 1 tahapan lagi yang jauh lebih penting:
Melakukan Diferensiasi Niche
Saya mau buka-bukaan dulu:
Awalnya, subbab diferensiasi ini rencananya saya pisahkan di halaman lain. Supaya tidak terlalu panjang.
Tapi begini…
…tahapan ini sangat sering diabaikan.
Padahal justru diferensiasi itu mungkin jauh lebih penting daripada pemilihan nichenya sendiri.
Pemilihan niche itu baru 50%, sisanya di sini.
Karena pentingnya tahapan diferensiasi, supaya anda semua tidak kelewatan, maka akhirnya saya gabung jadi satu di artikel ini.
Bagian ini saya buat sesingkat mungkin, inti-intinya saja supaya tidak kepanjangan.
Apa itu diferensiasi? Kenapa penting?
Singkat saja, untuk anda yang belum tahu pengertian diferensiasi.
Diferensiasi adalah strategi untuk menjadi lebih menonjol daripada pesaing lain dengan cara menjadikan bisnis anda berbeda. Tujuannya supaya kustomer punya alasan yang kuat untuk memilih anda, bukan yang lain.
Karena blog itu juga bisnis, jadi prinsipnya berlaku.
Seperti yang sudah saya jelaskan tadi, kompetisi itu pasti ada. Seperti kata pepatah, “Di mana ada gula, di situ ada semut”.
(justru kalau tidak ada kompetisi malah mencurigakan)
Hati-hati:
“Menjadi yang terbaik” itu bukan diferensiasi.
Semua bisnis dan blog juga pasti ingin jadi yang terbaik. Jadi, ini bukan diferensiasi karena tidak membedakan anda dari orang lain.
Setelah paham dengan pengertiannya, mari kita mulai.
Tahap #1: Deskripsikan niche anda dalam satu kalimat
Mulai dari yang paling dasar dulu.
Apa tujuan dari blog anda?
Sebagai contoh, saya akan menggunakan niche programming.
Ini kalimatnya:
Atau kalau misalnya blog ini isinya berita atau tren terbaru maka kalimatnya jadi kira-kira seperti ini:
“Memberikan informasi terkini seputar programming”.
Intinya, pikirkan tujuan dari blog anda lalu buat jadi sebuah kalimat.
Tahap #2: Tentukan siapa orang yang akan terbantu dengan blog anda
Tujuan orang-orang membaca blog atau membeli produk adalah karena mereka butuh bantuan anda. Mereka ingin hidupnya jadi lebih mudah.
Siapa yang akan terbantu dengan adanya blog anda?
Kita gunakan contoh yang sama seperti di tahap 1.
Ini untuk blog yang berisi panduan programming:
Ini yang isinya berita:
“Orang-orang yang antusias dengan programming dan ingin jadi yang pertama untuk mengetahui informasi terbaru”
Ingat…ini harus SPESIFIK.
Jangan cuma “orang yang ingin belajar programming”. Lihat lebih dalam lagi, apa tujuan mereka ingin mempelajari hal tersebut.
Tahap #3: Pikirkan kenapa mereka harus peduli dengan anda
Di tahap 2, kita sudah sedikit mempersempit nichenya supaya lebih spesifik dan tepat sasaran.
Tapi itu saja belum cukup.
Karena ada banyak blog yang isinya belajar programming atau berita programming. Orang-orang tidak akan memilih blog anda.
Inilah yang kita bahas sekarang.
Apa yang akan membuat orang-orang ingin datang ke blog anda?
Contoh untuk blog panduan programming:
Saya jelaskan sedikit lagi supaya lebih paham…
Bayangkan anda sedang ingin belajar programming.
Kalau ada sebuah blog berisi panduan programming yang bisa langsung membuat anda jadi bisa membangun aplikasi sendiri… enak kan?
Apalagi kalau blog-blog yang ada sekarang hanya berisi panduan yang sepotong-sepotong.
Jadi, dalam tahap ini kita mencari apa yang membuat blog kita jadi berbeda dan lebih unggul dalam suatu hal daripada blog lain.
Luangkan waktu 5-10 menit untuk tahap ini.
Tahap #4: Jelaskan kenapa anda orang yang tepat
Kredibilitas sebuah blog tergantung pada kredibilitas si pemiliknya.
Maka dari itu, anda harus bisa menjelaskan alasan kenapa anda lah orang yang tepat untuk mereka yang membutuhkan.
Contoh:
Semakin “wah” pastinya semakin bagus…
…tapi, sekali lagi, anda tidak perlu jadi seorang pakar atau master.
Bisa juga seperti ini:
Masuk akal juga kan?
Tahap #5: Gabungkan semuanya dan pegang prinsip ini
Setelah tahap 1-4 selesai anda lakukan, gabungkan dalam satu kalimat.
Ini yang sudah kita buat tadi:
“Blog ini memberikan panduan untuk belajar programming kepada orang-orang yang ingin membangun aplikasi berbasis web. Ada panduan tahap per tahap untuk membuat berbagai aplikasi yang bisa ditiru oleh pembaca sehingga mereka langsung bisa membangun aplikasi sendiri dari nol.”
Kalimat inilah yang mencerminkan blog anda.
Selalu pegang prinsip yang anda tulis dalam kalimat tersebut saat:
- Membuat konten baru
- Memperkenalkan dan mempromosikan blog anda
- Memperkenalkan diri anda sendiri (kalimat di tahap #4)
Jangan pernah keluar dari prinsip yang sudah anda buat. Misalnya, kalau blog anda isinya panduan, jangan justru membuat artikel berita atau hiburan.
Itulah cara melakukan diferensiasi.
Maka sekarang blog kita sudah bukan sekedar “blog belajar programming” lagi. Melainkan “blog dimana orang-orang bisa belajar membangun aplikasinya sendiri”.